Dirimu adalah cahaya yang tak pernah redup

on Selasa, Maret 30, 2010

Aku yakin, tak ada jejak kita yang luput oleh catatan waktu,
tentang fajar dan senja serta malam-malam yang mengukir semua kenangan,
sejak dirimu datang dalam diam dan mengurungku…
kemudian adalah tentang angin yang menerbangkan sayap-sayap kita,
menembus semua senja, semua hujan, dan semua musim,
dirimu adalah cahaya yang tak pernah redup.

Aku yakin, semua ruang dalam setiap bilik dalam tubuhku,
penuh terisi oleh cerita tentangmu,
seperti daun-daun cemara di sepanjang jalan,
dimana kita selalu singgah menulis kenangan pada kelopak kulit batang-batang cemara itu,
lalu aku singkapkan cahaya senja yang terakhir sore itu dari wajahmu,
sebelum malam meredupkan jingganya.
Tapi dirimu adalah cahaya yang tak pernah redup.

Pernah kah kau hitung, jejak kaki kita dan tangan-tangan kita,
yang telah mengepakkan banyak kebahagiaan, dari waktu-waktu dan ruang-ruang ,
dimana kita pernah lewati dalam kelam dan cahaya yang silih berganti,
tak lagi sempat aku simpan berapa banyak tangis mengalir melewati bukit dan padang ilalang yang menua, semuanya karena cinta yang tak terhentikan.
Tak lagi dapat kukenang, berapa banyak waktu yang kita arungi,
hanya untuk menulis tentang kasih yang tak terbantahkan ini.
Kau adalah cahayaku yang tak pernah redup.

Lihatlah aku, terlihat olehmu ada garis-garis halus dalam sketsa wajahku,
yang diam-diam termakan waktu,
seperti yang aku lihat bola cahaya dari matamu juga penuh kelelahan.
Biarkan lah angin dan badai menderu-deru istana kita,
menyibakkan jalanan kita dengan daun-daun kering yang gugur,
waktu akan mengurangi semua sinar dari seluruh bilik dalam jiwaku,
sampai menyerap semua detik-demi detik dari aliran darahku,
tapi aku akan selalu melukis dari hasrat sukma ku tanpa henti,
karena bagiku,
segenap dirimu adalah cahaya ku yang tak pernah redup.

Koez 2010

0 komentar: